Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) menggelar Sosialisasi Pemberdayaan Kewirausahaan Perempuan dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga dengan HAPAKAT membangun Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Bertempat Aula DP3AP2KB Kab. Kotim, Selasa (11/6/2024), Sosialisasi dibuka oleh Kepala Dinas P3AP2KB Kab. Kotawaringin Timur Imam Subekti.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta, dengan menghadirkan Narasumber diantaranya Kepala Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan Kabupaten Kotawaringin Timur Taufik Nurdin, dan Marketing PT. Bank Kalteng Cabang Sampit Rido Firliandani. Hadir pula Kepala Desa Seragam Jaya, Ketua PKK-Seragam Jaya, Relawan SAPA Desa Seragam Jaya.
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) adalah Desa yang memfasilitasi proses pemberdayaan perempuan untuk mengembangkan kewirausahaan dengan perspektif gender di desanya. Proses pemberdayaan perempuan dilakukan agar perempuan dapat meningkatkan kemampuannya dalam bidang usaha atau pendapatannya, dan juga kemampuan dalam mengelola usahanya. Perempuan diharapkan mempunyai kemandirian dari sisi usahanya, mempunyai relasi yang setara di dalam keluarga dan komunitas dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Kepala Dinas P3AP2KB Kab. Kotim Imam Subekti dalam sambutannya menuturkan ada dua DRPPA di Kabupaten Kotim yakni Desa Seragam Jaya Kec. Seranau dan Desa Tumbang Bajanei Kec. Telaga Antang. Sesuai dengan maksud serta tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah untuk mewujudkan ketahanan keluarga dan pemberdayaan perempuan dan peduli anak dengan konsep Hapakat, meningkatkan sumbangan pendapatan perempuan untuk lebih berdaya melalui pemberdayaan kewirausahaan perempuan dengan harapan dan binaan dari Bank Kalteng Cabang Sampit dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan Kabupaten Kotim sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera, lebih makmur dan bisa menikmati hasil pembangunan.
“Adapun program HAPAKAT usaha Bawi Lewu ini diselenggarakan berdasarkan prinsip gotong royong, non diskriminasi dan penghargaan terhadap pandangan perempuan. Program ini dimaksudkan untuk memperkuat kewirausahaan perempuan, yaitu diutamakan kepada perempuan sebagai kepala keluarga, perempuan penyintas kekerasan dan perempuan penyintas bencana, perempuan yang memiliki potensi dan perempuan yang tidak mempunyai pekerjaan atau penghasilan yang memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan memperkuat keahlian dan pengetahuan perempuan dalam pengembangan kewirausahaan,” tuturnya.